Kuliner merupakan bagian dari sejarah kehidupan manusia. Keragaman kuliner menjadi warisan budaya yang patut dilestarikan. Tema tersebut yang diusung Keluarga Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (KMSEP) dalam rangkaian Jogjajanan 2019: Bersama Bercita Rasa pada 27-28 April 2019 lalu. Acara diselenggarakan di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, UGM, Yogyakarta. Uniknya Jogjajanan 2019 ini menghadirkan suguhan baik kuliner-kuliner kekinian maupun tradisional serta hiburan lainnya seperti pasar pertanian, galeri pertanian, area permainan, workshop, lomba dance, dan lomba band.
Event
Unit Kesenian Mahasiswa (UKM) Swagayugama merayakan ulang tahun ke-51 pada hari Sabtu, 27 April 2019 lalu dengan pentas tari dan karawitan. Pentas diadakan terbuka dan gratis untuk umum. Tema yang diusung adalah “Berbangga Diri Menjadi Pelestari”. Acara dibuka pukul 19.21 WIB dengan alunan gending kemudian dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh Ketua UKM Swagayugama, Amara Arvitha M.
Menurut Amara Arvitha M, Ketua UKM Swagayugama, tema “Berbangga Diri menjadi Pelestari” dipilih karena kesadaran bahwa di era ini seni dan tradisi kurang dilirik oleh generasi muda. Tujuan utama acara ini yaitu melestarikan budaya jawa sekaligus merayakan ulang tahun UKM Swagayugama yang ke-51 serta menampilkan hasil latihan dan belajar dari anggota UKM Swagayugama. Ia juga berharap dengan adanya acara ini orang lain dapat termotivasi dalam melestarikan budaya.
Berakhir sudah rangkaian acara PPSMB UGM 2018 yang resmi ditutup oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng pada Sabtu, 11 Agustus 2018. Setiap tahunnya, acara ini memang menghadirkan suatu kesenangan dan kebanggaan sendiri bagi Gamada, maupun panitia hingga para dosen. Antusiasme Gamada sangat terlihat kuat disaat acara closing ceremony dimulai. Acara closing ceremony ditutup dengan sukses dan meriah di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana. Suksesnya PPSMB UGM 2018 merupakan hasil dari kerja keras panitia selama 4 bulan. Perlu dilakukan persiapan yang lebih matang karena formasi pada tahun ini lebih rumit. “(Panitia) butuh perhitungan yang detail karena nggak mungkin kalau pakai perhitungan biasa. Lebih rumit gitu karena ada formasi bergeser ini,” ujar Amalia, staff Acara PPSMB UGM 2018.
Bagian yang sangat ditunggu-tunggu dari penutupan PPSMB UGM adalah selebrasi dan formasi yang dibentuk oleh barisan-barisan mahasiswa baru di Lapangan Pancasila. Setiap tahunnya formasi PPSMB UGM selalu menyuguhkan sesuatu berbeda. Ada sesuatu yang berbeda dari formasi PPSMB 2018 apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan tidak hanya terdapat pada pola formasi, tetapi pada tahun ini terdapat inovasi formasi caping geser. Para mahasiswa baru akan menggeser capingnya ke depan setelah aba-aba dari pembawa acara. Pada tahun ini pola yang terbentuk adalah tulisan “Bersatu Nusantara Indonesia Jaya”. Pemilihan tulisan pada formasi selain disesuaikan dengan tema, juga memiliki tujuan untuk membangun kreativitas, sinergi dan kebersamaan dalam PPSMB UGM 2018. “Prinsipnya kami melatih kerjasama tim, tidak saling ego, kalau saling ego (untuk) membentuk formasi tulisan itu ‘kan sangat sulit,” tutur Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., rektor Universitas Gadjah Mada.
Sosok mahasiswa paling muda memang selalu menjadi sorotan saat upacara pembukaan PPSMB Palapa UGM. Lahir pada 18 Mei 2003 dan berusia 15 tahun lebih 2 bulan, mahasiswa ini berasal dari kota Surakarta. Sejak Sekolah Dasar, Nur memang selalu mengikuti program akselerasi. Nur masuk lewat jalur SNMPTN, di Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Nur yang merupakan anak semata wayang dari kedua orang tua nya ini berkuliah di prodi tersebut karena merasa di zaman sekarang ini segala sesuatu butuh energi listrik. Cita cita Nur dalam jangka pendek ini ingin lulus cepat di masa kuliah. Setelah kuliah jenjang sarjana, dia juga ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena ayahnya mengatakan agar di dunia kerja dia tidak terlalu muda.
PPSMB UGM 2018 mengangkat tema “Bersatu UGM Kita, Bersatu Nusantara, Indonesia Jaya”. Tema tersebut mengandung arti PPSMB UGM mempersatukan mahasiswa baru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia tanpa mengubah jati diri mereka. Jargon “Cita kita tuk Nusantara, Jayalah Indonesia” lebih menegaskan harapan agar mahasiswa baru memiliki cita-cita untuk Indonesia jaya. Tema PPSMB UGM ini diterapkan melalui materi yang akan disampaikan kepada Gamada.
Dari tahun ke tahun antusiasme terhadap PPSMB UGM selalu ditunjukkan oleh berbagai kalangan, mulai dari panitia, mahasiwa baru, penampil, hingga orang tua mahasiswa baru. Pertunjukan dari UKM, berekenalan dengan kawan baru, serta orasi menjadi daya tarik bagi peserta. Bagi panitia, persiapan menuju PPSMB UGM serta dinamika dengan panitia lainnya.
Seiring meningkatnya tantangan pada era globalisasi, mahasiswa yang ingin berkecimpung dalam dunia usaha semakin meningkat. Banyak mahasiswa yang ingin menambah pengetahuan terkait wirausaha. Hal ini mendorong Departemen Kewirausahan Keluarga Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanianmenyelenggarakan “Ceriwis” (Cerita Wirausaha Sukses). Ceriwis merupakan seminar kewirausahaan yang dilaksanakan sebanyak dua kali dalam satu tahun kepengurusan. Seminar ini mengundang para wirausahawan yang telah berhasil di bidangnya masing-masing.
Selain bidang akademis, eksistensi sebuah Departemen dalam satu fakultas dapat dinilai dari event-event yang diadakan. Beberapa departemen di Fakultas Pertanian banyak yang sudah menunjukkan eksistensinya di masyarakat luas. Tak ketinggalan Departemen Proteksi Tanaman. Pada Sabtu (5/5) pagi hingga malam, bertempat di Jogja Expo Center (JEC), Departemen Proteksi Tanaman menyelenggarakan Puncak acara Fitofest. Fitofest merupakan serangkaian acara yang terdiri dari berbagai lomba, yakni Lomba Cerdas Cermat, fotografi, City and Company tour. Selain itu terdapat pula Rapat Koordinasi Nasional dengan Himpunan Mahasiswa Proteksi Tanaman Indonesia.
Pagelaran Kanem 2018 sukses diselenggarakan oleh Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) UGM sejak 27 sampai 29 April 2018 lalu. Acara yang rutin diadakan setiap dua tahun sekali ini diawali dengan berbagai macam lomba seperti lomba vlog, poster, dan lomba penyiar radio. Selain itu, terdapat pula expo hasil karya mahasiswa program studi PKP. “sebenarnya pagelaran itu singkatan pameran dan pegelaran. Pameran itu exponya, pagelaran itu talk show nya.” Ujar Jordy Velano, ketua Pagelaran kanem 2018.
Bioartnergy merupakan event yang diadakan oleh mahasiswa Mikrobiologi Pertanian UGM yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Mikrobiologi atau yang dikenal dengan Permahami. Event yang diadakan tahunan ini sudah kelima kalinya diadakan. Rangkaian acara Bioartnergy#5berupa lomba-lomba dan puncaknya pada pameran seni dan sains. Lomba yang diadakan diantaranya adalah lomba poster, lomba mural,lomba menggambar, danlomba mewarnai. Puncaknya, diselenggarakan pameran sains dan seni bertajuk “Back to Nature” yang pada penutupannya dimeriahkan oleh band “The Kandang”. “Tujuan utama dari Bioartergya dalah untuk memperkenalkan Departemen Mikrobiologi ke khalayak umum, karena kan masyarakat kadang belum tau kalau ada Departemen Mikrobiologi” ujar Sista, koordinator divisi Humas Bioartergy#5.
Bertajuk tema “Food X Art: An Expression of Mind”, mini konser Jogjajanan digelar di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri UGM pada Minggu malam, 15 Oktober 2017. Panggung kecil yang dikelilingi riuh penonton telah mewakili ekspresi-ekspresi dalam jiwa manusia yang hendak dicurahkan. Mini konser diisi oleh berbagai musisi kondang, salah satunya Silampukau dengan kejujuran berekspresi yang sungguh memeriahkan panggung.
Silampukau, duo hits Surabaya Kharis Junandharu dan Eki Tresnowening, berhasil membius jiwa-jiwa muda yang hadir dengan kejujuran kisah dalam lagu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Suara berat nan bulat duo kepodang tersebut dengan iringan kelihaian memetik gitar berhasil membuat penonton ikut bersenandung. Silampukau membawakan hampir semua lagu dalam album terbaru mereka, Dosa, Kota, dan Kenangan. Dibalut dengan genre musik folk, lagu-lagu mereka yang mengusung keresahan-keresahan dengan jujur mendapat tanggapan baik dari pendengarnya karena dinilai memiliki ruang eksplorasi yang luas.