Kata “bioterorisme” mengacu pada agen biologis (mikroba atau racun) yang digunakan sebagai senjata untuk menyerang individu atau lembaga lain yang memiliki tujuan politik. Bioterorisme berbeda dari metode terorisme lain karena bahan yang diperlukan untuk membuat agen biologis yang efektif sudah tersedia, hanya memerlukan sedikit pengetahuan khusus dan murah untuk diproduksi. Pada banyak kasus bioterorisme lebih banyak menyerang kesehatan manusia, namun disisi lain sasaran bioterorisme juga dapat menyerang hewan dan tanaman yang berakibat pada ketahanan nasional.
2019
Kuliner merupakan bagian dari sejarah kehidupan manusia. Keragaman kuliner menjadi warisan budaya yang patut dilestarikan. Tema tersebut yang diusung Keluarga Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (KMSEP) dalam rangkaian Jogjajanan 2019: Bersama Bercita Rasa pada 27-28 April 2019 lalu. Acara diselenggarakan di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, UGM, Yogyakarta. Uniknya Jogjajanan 2019 ini menghadirkan suguhan baik kuliner-kuliner kekinian maupun tradisional serta hiburan lainnya seperti pasar pertanian, galeri pertanian, area permainan, workshop, lomba dance, dan lomba band.
Unit Kesenian Mahasiswa (UKM) Swagayugama merayakan ulang tahun ke-51 pada hari Sabtu, 27 April 2019 lalu dengan pentas tari dan karawitan. Pentas diadakan terbuka dan gratis untuk umum. Tema yang diusung adalah “Berbangga Diri Menjadi Pelestari”. Acara dibuka pukul 19.21 WIB dengan alunan gending kemudian dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh Ketua UKM Swagayugama, Amara Arvitha M.
Menurut Amara Arvitha M, Ketua UKM Swagayugama, tema “Berbangga Diri menjadi Pelestari” dipilih karena kesadaran bahwa di era ini seni dan tradisi kurang dilirik oleh generasi muda. Tujuan utama acara ini yaitu melestarikan budaya jawa sekaligus merayakan ulang tahun UKM Swagayugama yang ke-51 serta menampilkan hasil latihan dan belajar dari anggota UKM Swagayugama. Ia juga berharap dengan adanya acara ini orang lain dapat termotivasi dalam melestarikan budaya.