“Pangan merupakan soal mati-hidupnya suatu bangsa, apabila kebutuhan pangan rakyat tidak dipenuhi maka “malapetaka”. Oleh karena itu perlu usaha secara besar-besaran, radikal dan revolusioner” – Ir. Soekarno
Ketika seorang pemimpin bangsa, seorang proklamator, dan termasuk salah seorang pendiri bangsa mendeklarasikan hal seperti itu, apakah kami para penikmat kemerdekaan akan tetap diam saja, acuh dan tak peduli? Saatnya mahasiswa bergerak! Mahasiswa sebagai agent of change, sebagai iron stock, dan sekian banyak sebutan lagi. Akan tetapi, bagaimana perannya dalam mengawal kedaulatan pangan? Bagaimana upaya agar bangsa berdaulat mengenai pangannya sendiri? Mampukah bangsa yang “katanya” berdaulat penuh ini memberi makan kepada warganya sendiri? Kedaulatan pangan tidak bisa menjadi sekedar angan-angan.