Memasuki hari keempat pengisian KRS, Kamis (4/2) tidak banyak hal yang mengalami perubahan. Meskipun hari ini Palawa tidak down seperti dua hari sebelumnya, namun berbagai masalah yang muncul bukannya teratasi tetapi malah menumpuk. Ditambah lagi dengan munculnya masalah baru yaitu kuota kelas mata kuliah pilihan dan kelas mata kuliah wajib untuk mengulang sudah penuh, sehingga banyak angkatan 2012 ke atas yang tidak mendapatkan kelas. Padahal menurut Adam (Perikanan 2012) kuota kelas tersebut seharusnya ditambah tiap harinya agar tidak ada mahasiswa yang tidak mendapatkan kelas.
Fakultasiana
Key-in Kartu Rencana Studi (KRS) memasuki hari ketiga, Rabu (3/2) dan kembali menuai berbagai kendala. Hari ini merupakan jadwal key-in bagi mahasiswa angkatan 2013. Meski begitu, sejak pagi hari akademik terlihat masih sepi. Menjelang pukul 10.00 WIB barulah akademik mulai dipenuhi oleh mahasiswa yang mengadukan masalah terkait isian rencana studi yang mereka ambil.
Menurut Arif, salah satu tim Advokasi DEMA, kendala yang muncul pada hari ketiga key in ini lebih banyak dari dua hari sebelumnya. Kendala-kendala yang muncul diantaranya tidak berbeda dengan hari sebelumnya, yaitu SKS berlebih dan jadwal bentrok. Selain itu, banyak mahasiswa yang ingin mengulang mata kuliah Fisiologi Tumbuhan terkendala oleh kuota yang sudah penuh. Arif juga menuturkan bahwa banyak pengaduan didapat oleh tim Advokasi DEMA melalui telepon maupun line. Hal tersebut disebabkan sebagian besar mahasiswa angkatan 2013 tidak dapat langsung melapor ke akademik karena sedang menjalani Kerja Lapangan.
Selasa (2/2) merupakan kesempatan bagi mahasiswa angkatan 2014 untuk melaksanakan pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) melalui web palawa. Key in yang dimulai pukul 07.00 WIB ini sudah mengalami trouble sejak 5 menit setelah dibuka. Hal tersebut pun mengakibatkan kepanikan diantara mahasiswa yang melaksanakan key in. Masalah yang ditimbulkan akibat downnya server website tersebut terjadi selama kurang lebih 50 menit. Mahasiswa pun mengalami kebingungan terkait apakah mata kuliah yang sudah diinput sudah tersimpan dalam server atau belum. Setelah dikonfirmasi melalui Advokasi DEMA, ternyata mata kuliah yang diinput sudah otomatis tersimpan dalam server akademik. Mata kuliah yang sudah berhasil diinput tersebut dapat dilihat melalui laman hasil studi.
Hari pertama key-in KRS untuk mahasiswa angkatan 2015 pada Senin (1/2) tidak sepenuhnya berjalan lancar. Beberapa kali portal untuk key-in, palawa.ugm.ac.id, sempat sulit diakses oleh mahasiswa. Meski begitu, mereka tetap antusias untuk melakukan key-in karena ini merupakan kali pertama bagi mereka menyusun sendiri jadwal yang akan diambil. Persiapan pun dilakukan untuk menghindari bentrok antar mata kuliah. Sesuai dengan penuturan Dewi, Nafi dan Puri, mereka mengoreksi hingga 10 kali untuk memastikan jadwal tersusun dengan baik. “Kita juga bingung membuat jadwal karena belum tahu karakteristik dosen, makanya juga butuh tanya sama kakak angkatan,” tambah Dewi.
Jumat (8/1) telah diadakan Sidang Istimewa Muyawarah Umum Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian (MUKMFPN) mengenai gugatan Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) terhadap Mahkamah Pemira di Gedung A1, KPTU. Sidang istimewa tersebut terkait peninjauan kembali mengenai hasil keputusan Mahkamah mengenai sengketa Pemira yang telah diputuskan akhir Desember lalu. Peninjauan kembali tersebut disampaikan oleh Andra (HPT 14) selaku KPRM. Adapun isi gugatan tersebut adalah:
- Ketidakabsahan sidang mahkamah karena melanggar UU Pemira Pasal 25 ayat 1 dan 2.
- Ketidakabsahan gugatan yang tidak sesuai dengan apa yang diatur dengan UU Pasal 17 ayat 1 poin B serta Pasal 24 ayat 1 poin A
- Menuntut diadakannya sidang istimewa MUKMFPN dalam menyelesaikan sengketa yang telah digugatkan sebelumnya karena dalam beberapa poin gugatan yang diajukan sebelumnya yang belum diatur dalam UU Pemira dan KPRM.
- KPRM keberatan mengadakan Pemira ulang karena pertimbangan beberapa jurusan sudah melaksanakan sertijab. Pertimbangan antusiasme pemilih akan menurun dan ketidaksediaan beberapa calon melaksanakan alur pemilihan ulang.
Undang-Undang Pemira Pasal 25 ayat 1 dan 2 membahas mengenai mekanisme jalannya sidang gugatan sebelumnya. Mahkamah dirasa menyalahi aturan karena tidak melakukan penundaan 2×15 menit ketika komponen sidang belum mencukupi kuorum. Sedangkan pada Pasal 17 ayat 1 poin B dan Pasal 24 ayat 1 poin A mengenai mekanisme penyampaian gugatan. Gugatan yang disampaikan terdahulu dianggap tidak sesuai aturan karena tidak diterima oleh Badan Pengawas (Banwas) tetapi diterima Badan Pelaksana (BP). Mahkamah sebagai pihak tergugat mengakui adanya keteledoran sesuai dengan gugatan pertama dan kedua. Kesalahan yang terjadi merupakan kesalahan mekanisme yang seharusnya tidak terjadi. Kesalahan tersebut berdampak pada dipertanyakannya keabsahan hasil sidang. Baik Mahkamah maupun KPRM dirasa tidak benar-benar memahami Undang-Undang Pemira yang seharusnya menjadi patokan pelaksanaan Pemira tersebut.
Sidang gugatan lanjutan Pemira 2015 dilaksanakan Jumat (11/12) bertempat di Laboratorium Biometri Timur. Sidang lanjutan yang rencana digelar pukul 16.30 WIB ini sempat mengalami penundaan selama dua jam lebih dikarenakan penggugat atas nama Fatkhi Yaturrahman Hidayati (Perikanan 2013) mengalami halangan. Setelah menunggu lebih dari dua jam akhirnya penggugat datang dengan diwakilkan oleh Deni Muslifah (Sosek 2013). Sidang gugatan KPRM (Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa) ini sebelumnya telah diadakan pada Kamis (10/12) dengan agenda pembacaan gugatan poin 1 dan 3, yakni mengenai keabsahan hasil pemungutan suara dan transparansi mengenai waktu pengumpulan berkas oleh calon. Pada sidang hari ke-2 ini diagendakan pembacaan gugatan poin 2, 4 dan 5 serta pembelaan dari KPRM.
Festival Memedi Sawah yang diadakan di Desa Wisata Candran, Kebonagung, Imogiri, Kabupaten Bantul DIY, pada Jumat, (30/10/2015) resmi dibuka. Pembukaan Festival Memedi Sawah ini disemarakkan dengan pameran memedi sawah dari peserta lomba yang dipasang disekitar sawah tempat pembukaan festival berlangsung. Festival Memedi Sawah 2015 dibuka oleh Rektor ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta, Dr. M. Agus Burhan. Menurut Burhan, memedi sawah adalah suatu alat ataupun suatu hasil perkakas yang dihasilkan dalam aktivitas pertanian. “Ini (red. Memedi sawah) merupakan sebuah kreatifitas kearifan lokal dari kebudayaan pertanian, bagaimana para petani mengembangkan suatu upaya kreatif untuk bisa menjaga tanaman padinya supaya tidak diserang hama burung. Kreatifitas tersebut merupakan suatu kreatifitas yang berbasis pada lokalitas. Oleh karena itu, lahirlah teknologi sederhana yang didalamnya juga mengandung unsur-unsur kreatifitas yaitu memedi sawah.” Jelasnya.
Bertepatan dengan Hari Sungai Nasional, pada tanggal 27 Juli 2015 BPPM Primordia bersama Komunitas Student Goes to River membuat kerjasama dalam bentuk komik untuk memberi tahu dan memperingati Hari Sungai. Komik yang bertokoh Sutho dan Pretty ini menceritakan tentang tanda-tanda sungai yang tercemar dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran sungai.
Sungai adalah salah satu sumber kehidupan bagi masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan. Sungai merupakan habitat berbagai jenis makhluk hidup baik yang berukuran makroskopis maupun mikroskopis. Jika sungai rusak dan tercemar, yang akan mengalami kerugian bukan hanya manusia saja. Akan tetapi, organisme yang hidup di dalam air sungai maupun makhluk hidup lain yang hidupnya bergantung terhadap air di sungai juga akan terganggu.
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) sedang menggelar acara besar, yakni Konferensi Mahasiswa Pertanian Indonesia (KMPI) dengan berbagai rangkaian acara dari tanggal 1 hingga 3 Oktober 2015. Beberapa rangkaian acara KMPI yaitu Seminar Nasional, Konferensi dan PRPN. Seminar Nasional telah dilaksanakan hari Kamis (1/10) lalu bertemakan “Masa Depan Pertanian Nasional Dalam Jeratan Labirin Agraria. Seminar ini turut mengundang beberapa tokoh besar Pertanian untuk menyampaikan seminar, yaitu Ferry Mursyidin Baldan selaku Mentri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Kepala Badan Pertanian Nasional Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, Agung Sudaryono sebagai Sekjen Masyarakat Akuakultur Indonesia yang bertugas mewakili Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia, Rokhmin Dahuri yang berhalangan hadir, serta mengundang Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (2007-2012), Henry Saragih.
Senin (28/9) pagi hingga siang terasa berbeda di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) karena diadakannya kegiatan penutupan Dies Natalis ke 69 di Auditorium Hardjono Danoesastro Fakultas Pertanian. Rangkaian acara puncak Dies Natalis Fakultas Pertanian meliputi laporan tahunan yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian, Orasi dan Pidato serta sambutan Rektor UGM yang pada kesempatan ini diwakilkan karena berhalangan hadir dalam rangka inisiasi kerjasama antara Jurusan Perikanan dengan Universitas Tasmania sehingga harus melakukan penandatanganan kerjasama di Tasmania, Australia.