Bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-71, Gamada Fakultas Pertanian mengadakan aksi Gerakan Sehari Pangan Lokal (GaSPOL) yang berlangsung di Bunderan UGM. Aksi ini bertujuan untuk memperkenalkan pangan lokal dengan cara mengonsumsi pangan lokal seminggu sekali. Rangkaian aksi ini diawali dengan mobilisasi Gamada dari Fakultas Pertanian menuju Bunderan, dalam perjalanan dibagi menjadi dua rute yaitu melalui Jl.Kaliurang dan Sagan dan bertemu di Bunderan.
Pukul 10.13 WIB, aksi dimulai dengan melakukan aksi teatrikal serta orasi. Selanjutnya, puncak dari diadakannya aksi ini ialah dengan membagikan pangan lokal kepada masyarakt umum. Tidak hanya itu, disertai juga pemberitahuan secara umum kepada masyarakat tentang pentingnya pangan lokal, ajakan Go Pangan Lokal serta mengurangi konsumsi produk impor.
Para Gamada terlihat antusias mengikuti aksi, salah seorang Gamada berpendapat bahwa aksi ini sangat tepat diadakan karena bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia sehingga dapat menunjukan bahwa di Indonesia terdapat banyak pangan lokal. Melalui aksi pangan lokal ini diharapkan dapat timbul kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian pangan lokal meskipun belum dapat dilakukan secara kontinu. Menurut Hafid (Agronomi 2016), pangan lokal saat ini kurang diminati sehingga diharapkan aksi ini dapat menyemarakan gerakan pangan lokal. Oleh karena itu, dengan adanya gerakan GaSPOL ini diharapkan masyarakat lebih meningkatkan lagi konsumsi pangan lokal sehingga perjuangan petani tidak sia-sia.
Menurut Lala, salah satu Gamada, aksi ini ia anggap efektif untuk memperkenalkan pangan lokal kepada masyarakat karena banyaknya masyarakat yang melewati bunderan UGM. Berbeda dengan Lala, Indah dan dua temannya merasa aksi ini kurang efektif karena tidak semua orang yang lewat tahu tentang tujuan aksi ini. Mereka berpendapat sebaiknya dibuat gerakan yang lebih konkret misalnya dengan menjual pangan lokal di kantin Pertanian. Selain lebih terasa dampaknya karena dilakukan secara kontinu, juga berpotensi menghasilkan keuntungan secara ekonomi. Tidak hanya aksi, Gamada mengaku secara Pribadi sudah mencoba utuk mengkonsumsi pangan lokal/non gandum sedikit demi sedikit. Harapannya bahan pangan lokal lebih diperhatikan dan membiasakan pangan lokal menjadi konsumsi makanan sehari hari.
Antusiasme Gamada dalam aksi ini cukup besar, akan tetapi sangat disayangkan ada beberapa Gamada yang kurang tahu tentang aksi ini. Bahkan ada pula yang tidak mengerti maksud dan tujuan diadakannya aksi. Meski begitu, masyarakat justru mengaku mengerti dan paham akan maksud diadakannya aksi ini. Salah satunya Rahmat, tukang becak yang setiap harinya beroperasi di wilayah bunderan UGM, menyatakan sudah mengerti maksud diadakannya aksi ini. Menurutnya aksi ini merupakan aksi yang baik, yang berguna untuk pangan Indonesia. Beliau juga menuturkan bahwasannya aksi ini dapat menjadi sejarah bagi pangan lokal Indonesia. Sebagai salah seorang masyarakat sekaligus pengguna jalan di kawasan bunderan UGM beliau tidak merasa terganggu atas diadakannya aksi ini, asalkan masih dalam arah yang positif. Untuk aksi-aksi lain yang sekiranya positif beliau sebagai masyarakat juga selalu mendukung.
Pada Aksi Kreatif ini hadir pula Presiden Mahasiswa (Presma) UGM, M. Ali Zainal Abidin. Kehadirannya membuat peserta aksi lebih semangat untuk menyemarakkan pangan lokal di Bunderan UGM. Dari Aksi Kreatif ini, Ali sangat berharap Gerakan Sehari Pangan Lokal dilakukan di semua fakultas di UGM karena sangat bagus untuk diterapkan terutama bagi kalangan mahasiswa baru. Ia juga berharap aksi ini dapat menginspirasi tidak hanya mahasiswa fakultas lain tapi juga panitia PPSMB tingkat universitas atau PPSMB Palapa. “Karena dengan acara ini temen-temen mahasiswa jadi tahu bahwa jadi mahasiswa bukan hanya belajar di kelas tetapi turut ke jalan,” ujarnya saat peserta aksi menyanyikan lagu berjudul Darah Juang. Ali juga berpesan kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa UGM, untuk lebih peduli dan membeli pangan lokal dibanding pangan-pangan import. Selain itu, mahasiswa sangat diharapkan untuk aktif dalam mengawal kebijakan pemerintah yang kemudian diharapkan mampu menyejahterakan rakyat Indonesia.
Reporter: Zulfi, Mufli, Vita, Amel, Titan, Intan, Nafentari
Fotografer: Intan, Vita, Aulia
Editor: Rizty
Redaktur Pelaksana: Iza
Pimpinan Redaksi: Roosanna Thesa