Hari kedua penyelenggaraan GMAE 2015 dibuka dengan penampilan drum band dari TK ABA Sumberan, Ngaglik, Sleman. Penampilan selama 20 menit yang menggemaskan dari adik-adik TK ini memberikan pengantar yang cukup mengesankan sebelum dimulainya lomba menggambar dan mewarnai. Setelah itu lomba mewarnai dan menggambar untuk peserta tingkat TK dan SD dimulai tepat pukul 08.00 WIB di lapangan GSP UGM. Lomba yang mengusung tema Pertanian Indonesia ini dihelat dengan tujuan untuk mengenalkan dan menanamkan nilai pertanian sejak usia dini. Sakti, salah satu panitia GMAE yang Primordia wawancarai mengatakan harapannya dengan adanya lomba ini anak-anak tidak menganggap petani itu orang yang ekonominya rendah. “Siapa tau mereka jadinya bercita-cita sebagai petani sukses hahaha..” pungkas Sakti.
Peserta yang mengikuti lomba ini berasal dari wilayah DIY dan Jateng. Untuk lomba mewarnai tingkat TK merebutkan piala Bupati Sleman sedangkan lomba menggambar tingkat SD kelas 1-3 memperebutkan piala Walikota Yogyakarta. Adapun pemenang lomba menggambar yaitu, juara 1 Najmi Yuliannisa (SD Muhammadiyah Wirobrajan 3), juara 2 Niannindia Gisca P. (SDN Rejodani), juara 3 Deswika Wulandari (SDN Maguwoharjo), juara harapan 1 Bahtera Bintang (SD Bernadus), juara harapan 2 Rakha Fairuz Syafa (SDN Miesen), dan juara harapan 3 Ervita Prima Anggraini (SDN Girisekar Panggang). Pemenang lomba mewarnai yaitu, juara 1 Aidyth Arean Andra Dewa (TK Pertiwi 2), juara 2 Aisyah Nur Isnaeni (TK Islam Amal Kasih), juara 3 Nabila Hasna (TK Suryocondro), juara harapan 1 Qaysha Anindya Ghaisani (TK ABA Taruna), juara harapan 2 Naila Tsabitah Onyfia (TK ABA Sumberan), juara harapan 3 Nabilah Aladia (TK IT Baitusalam), dan juara favorit Hashifah Farrasi Ayyasy (TK N Pembina). Pada saat yang bersamaan, di GSP lantai 1 sedang berlangsung seminar Bincang Agro.
Bincang Agro
Bincang Agro, adalah seminar mengenai inovasi pertanian yang merupakan salah satu rangakaian acara GMAE cukup menarik minat mahasiswa. Acara yang berlangsung pada tanggal 12 April 2015, pukul 09.00 ini bertempat di GSP lantai 1. Selain menarik minat mahasiswa mengenai inovasi pertanian atau Agro Innovation, ternyata acara ini juga dihadiri oleh para petani, selain itu juga mendatangkan pihak-pihak Direksi BUMN, pejabat pemerintahan, pejabat UGM, dan kepala dinas DIY.
Pembicara yang dihadirkan antara lain Any Handayani selaku Direktur Budidaya dan Pasca Panen Florikultura Dirjen Hortikultura, Bambang Supartoko selaku Kepala Bagian Budi Daya Tanaman Obat PT Sido Muncul Tbk dan Didik Indradewa selaku pakar Agronomi. Tema Bincang Agro yaitu, “Pengembangan Inovasi dalam Praktek Usaha Tani untuk Mencapai Kemandirian Pertanian Indonesia”. Materi yang dibawakan sangat beragam sesuai bidang masing-masing pembicara. Any Handayani, berbicara mengenai bagaimana cara membangun hortikultura yang berkualitas serta keadaan hortikultura saat ini di negara kita. Materi berikutnya tentang bagaimana membudidayakan tanaman obat yang memiliki nilai tambah untuk dijual ke pabrik jamu, materi ini disampaikan oleh Bambang Supartoko. Beliau menyampaikan dengan penuh semangat dan komunikatif terhadap peserta seminar sehingga suasana menjadi hidup. Materi terakhir disampaikan oleh Didik Indradewa mengenai inovasi teknologi tanaman sebagai upaya kemandirian pertanian dibawakan dengan gaya yang berbeda dari rekan lainnya, beliau lebih santai dalam menyampaikannya.
Setelah bincang agro selesai, tiba saatnya untuk mengumumkan para pemenang Agro Innovation Competition (AICO). AICO merupakan lomba karya tulis ilmiah dengan tema Inovasi Pertanian dalam teknologi dan Produksi untuk Negeri. Lingkup kegiatannya nasional untuk mahasiswa D3 maupun S1 dari berbagai usia dan universitas. Juara 1 berhasil diraih oleh tim ITS dengan karya E-Delay Circulation: Inovasi Teknologi Dalam Mengatasi Permasalahan Distibusi Buah (Lutfi Andre Yahya, Novicha Imaninsa, dan Fitria Wahyu Kurniawati), Juara 2 diraih oleh Karina Innasyiva dan Nungky Hariati dari UGM dengan karya Aplikasi Dutyplant Berbasis Android sebagai Upaya Cepat Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Perkebunan. Juara 3 dari Universitas Brawijaya (Mohammad Arham, Annisa Ulfah Pristya, dan Faidiatul Andika Nuriah) dengan karya Nasi (Nano Anti Inversi) Potensi Buffer Asam (Kombinasi Carboxylic benzene dan Mono Unsaturated Fatty Acid) sebagai Anti Inversi Guna Meningkatkan Kualitas Bibit Tebu.
Setelah seluruh rangkaian acara Gadjah Mada Agro Expo (GMAE) 2015 terlaksana, tiba saatnya penutupan acara yang dilaksanakan pada Minggu 12 April 2015 di Lapangan GSP. Acara ditutup dengan arak-arakan gunungan buah yang dibawa mengelilingi GSP. Menurut Renny Rosa Indriyanti (Buper 2013), prosesi arakan gunungan buah bertujuan untuk berbagi buah-buahan gratis kepada masyarakat sambil mengenalkan budaya sehat memakan buah-buahan. Selain itu, arak-arakan juga bertujuan untuk mengenalkan Fakultas Pertanian khususnya Jurusan Budidaya Pertanian ke masyarakat luas. “Sebenarnya gunungannya mau dibawa keliling yang lebih jauh melewati kompleks Fakultas Pertanian, tapi karena gunungannya berat jadinya dibawa keliling GSP aja”, tutur Indri. Penutupan dilaksanakan setelah gunungan dibawa masuk ke area expo dan buah-buahan telah habis diambil oleh pengunjung. Tampak antusiasme dari pengunjung untuk saling merebutkan buah. Selain dari gunungan, dibagikan juga buah-buahan dari beberapa pemilik stand di GMAE.
Persiapan yang memakan waktu 8 bulan untuk expo yang berhasil mendatangkan 50 stand dirasa cukup memuaskan bagi seluruh panitia. Meskipun ada beberapa kendala saat acara berlangsung, antara lain waktu yang bertepatan dengan minggu UTS yang menyebabkan terbaginya fokus panitia untuk ujian dan acara, juga massa yang mempertimbangkan antara ikut dan mempersiapkan ujian. “Capeknya defisit banget tapi terbayar lunas sama acaranya, bahkan surplus kenangan hahaha.” tutur Sakti, yang merupakan panitia GMAE 2015. Kemudian kendala lain adalah dekorasi yang kurang sesuai harapan, namun untung saja acara dapat tetap berjalan secara lancar untuk expo, seminar, dan Agro night. Secara keseluruhan menurut ketua panitia, Reyhan, acara ini terbilang sukses dan tidak mengecewakan. Harapan untuk GMAE 2 tahun ke depan adalah jauh lebih baik, misalkan expo tahun ini 50 stand, maka besok minimal 100 stand, dekorasi lebih meriah lagi. Pesan dari Reyhan, “Jangan lupa minum jus buah, karena 2 tahun ke depan akan ada Juice day dan akan ada rekor MURI untuk hal ini!” Acara yang dilaksanakan rutin setiap dua tahun sekali ini ditutup oleh kedua MC dengan mengatakan “Sampai jumpa di Gadjah Mada Agro Expo 2017!”.
Peserta berebut jus buah yang disediakan oleh panitia secara gratis di lokasi GMAE (12/4).