Berakhir sudah rangkaian acara PPSMB UGM 2018 yang resmi ditutup oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng pada Sabtu, 11 Agustus 2018. Setiap tahunnya, acara ini memang menghadirkan suatu kesenangan dan kebanggaan sendiri bagi Gamada, maupun panitia hingga para dosen. Antusiasme Gamada sangat terlihat kuat disaat acara closing ceremony dimulai. Acara closing ceremony ditutup dengan sukses dan meriah di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana. Suksesnya PPSMB UGM 2018 merupakan hasil dari kerja keras panitia selama 4 bulan. Perlu dilakukan persiapan yang lebih matang karena formasi pada tahun ini lebih rumit. “(Panitia) butuh perhitungan yang detail karena nggak mungkin kalau pakai perhitungan biasa. Lebih rumit gitu karena ada formasi bergeser ini,” ujar Amalia, staff Acara PPSMB UGM 2018.
Bagian yang sangat ditunggu-tunggu dari penutupan PPSMB UGM adalah selebrasi dan formasi yang dibentuk oleh barisan-barisan mahasiswa baru di Lapangan Pancasila. Setiap tahunnya formasi PPSMB UGM selalu menyuguhkan sesuatu berbeda. Ada sesuatu yang berbeda dari formasi PPSMB 2018 apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan tidak hanya terdapat pada pola formasi, tetapi pada tahun ini terdapat inovasi formasi caping geser. Para mahasiswa baru akan menggeser capingnya ke depan setelah aba-aba dari pembawa acara. Pada tahun ini pola yang terbentuk adalah tulisan “Bersatu Nusantara Indonesia Jaya”. Pemilihan tulisan pada formasi selain disesuaikan dengan tema, juga memiliki tujuan untuk membangun kreativitas, sinergi dan kebersamaan dalam PPSMB UGM 2018. “Prinsipnya kami melatih kerjasama tim, tidak saling ego, kalau saling ego (untuk) membentuk formasi tulisan itu ‘kan sangat sulit,” tutur Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., rektor Universitas Gadjah Mada.
Agustus
Sosok mahasiswa paling muda memang selalu menjadi sorotan saat upacara pembukaan PPSMB Palapa UGM. Lahir pada 18 Mei 2003 dan berusia 15 tahun lebih 2 bulan, mahasiswa ini berasal dari kota Surakarta. Sejak Sekolah Dasar, Nur memang selalu mengikuti program akselerasi. Nur masuk lewat jalur SNMPTN, di Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Nur yang merupakan anak semata wayang dari kedua orang tua nya ini berkuliah di prodi tersebut karena merasa di zaman sekarang ini segala sesuatu butuh energi listrik. Cita cita Nur dalam jangka pendek ini ingin lulus cepat di masa kuliah. Setelah kuliah jenjang sarjana, dia juga ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena ayahnya mengatakan agar di dunia kerja dia tidak terlalu muda.
PPSMB UGM 2018 mengangkat tema “Bersatu UGM Kita, Bersatu Nusantara, Indonesia Jaya”. Tema tersebut mengandung arti PPSMB UGM mempersatukan mahasiswa baru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia tanpa mengubah jati diri mereka. Jargon “Cita kita tuk Nusantara, Jayalah Indonesia” lebih menegaskan harapan agar mahasiswa baru memiliki cita-cita untuk Indonesia jaya. Tema PPSMB UGM ini diterapkan melalui materi yang akan disampaikan kepada Gamada.
Dari tahun ke tahun antusiasme terhadap PPSMB UGM selalu ditunjukkan oleh berbagai kalangan, mulai dari panitia, mahasiwa baru, penampil, hingga orang tua mahasiswa baru. Pertunjukan dari UKM, berekenalan dengan kawan baru, serta orasi menjadi daya tarik bagi peserta. Bagi panitia, persiapan menuju PPSMB UGM serta dinamika dengan panitia lainnya.