Rapat Senat Terbuka menandai Puncak Lustrum XIV Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (27/09). “Genap berusia 70 tahun, Faperta harus bisa menjadi contoh bagi fakultas lain,” tutur Dwikorita, Rektor Universitas Gadjah Mada yang hadir meramaikan puncak Lustrum Faperta. Acara yang dihadiri dosen-dosen Fakultas Pertanian, tamu undangan, serta perwakilan mahasiswa tersebut berjalan dengan lancar. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Himne Gadjah Mada oleh paduan suara KMK Fakultas Pertanian. Rudi Hari Murti, Wakil Dekan Fakultas Pertanian menyampaikan laporan tahunan Fakultas Pertanian yang telah dievaluasi. Beliau memaparkan kiprah Faperta selama beberapa tahun terakhir, mulai dari perkembangan prestasi mahasiswa, grafik peminat Fakultas Pertanian, perubahan tenaga pendidik yang sudah pensiun (6 orang) dan tenaga pendidik baru pada tahun 2016 (9 orang), serta sarana dan prasarana fakultas Pertanian yang banyak mengalami perubahan.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian pidato ilmiah “Komitmen Fakultas Pertanian Dalam Pembangunan Perkebunan Dan Kesejahteraan Petani melalui Kemitraan” oleh Rachmad Gunadi. Isu yang menjadi sorotan dalam pidato tersebut berkaitan dengan komitmen ahli pertanian. Menurutnya, komitmen lulusan pertanian semakin melemah, dibuktikan dengan persentase lulusan pertanian yang terjun langsung dalam sektor pertanian hanya 20%. “Memajukan Pertanian tidak cukup dengan perbaikan teknologi dan pengetahuan luas, perlu semangat membangun perkebunan rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan melalui kemitraan,” jelasnya. Dia juga menjelaskan kemitraan yang dibangun Fakultas Pertanian UGM dengan masyarakat melalui PT. Pagilaran. Landasan yang digunakan adalah berusaha mempertahankan komitmen kemitraan dengan berpihak pada petani, serta terus berupaya mencari jalan perbaikan format kemitraan yang bermartabat. Banyaknya permasalahan yang dihadapi petani, seperti harga komoditi yang semakin turun serta rendahnya manajemen pertanian oleh petani membuat pola kemitraan menjadi fokus kegiatan Fakultas Pertanian. Hal tersebut mendapat sanjungan dari Dwikorita, ia merasa bangga dengan kemitraan yang dibangun Faperta untuk menyejahterakan masyarakat.
Achmadi Priyatmoko, selaku Ketua Panitia Lustrum Faperta 2016, menuturkan bahwa esensi dari lustrum ini ialah menggali komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui inovasi-inovasi yang telah dibuat oleh Fakultas Pertanian. Selain itu, Faperta juga melakukan kajian terkait kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah dan memberi kritik dan saran terhadap kebijakan tersebut. Salah satu bentuk inovasi tersebut adalah aplikasi pertanian yang berbasis IT. Aplikasi tersebut tidak terbatas jarak dan waktu sehingga kapanpun petani membutuhkan, akan segera dibantu melalui server. Kemitraan yang telah dicapai ialah dengan petani kedelai hitam Unilever dan petani di daerah Bantul. Untuk petani kedelai hitam Unilever diberdayakan dengan pemberian penyuluhan terkait kerja sama dengan perusahaan sehingga nilai jual kedelai lebih tinggi. Untuk petani di Bantul dilakukan pembinaan menuju pertanian organik. Kecukupan pangan sangat penting untuk mengurangi masalah sosial yang dapat timbul akibat kekurangan pangan, seperti kriminal. Oleh karena itu, melalui berbagai upaya yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian kepada masyarakat, yang meski dilakukan secara bertahap dan dalam waktu yang tidak singkat, diharapkan ke depannya dapat mendorong tercapainya kecukupan pangan di Indonesia.
Reporter: Anastasia, Tita, Amel, Dinda
Fotografer: Dinda