Jumat (3/2) merupakan hari kelima sekaligus hari terakhir pelaksanaan KRS semester genap, meski telah berjalan selama lima hari masalah tetap saja timbul bahkan menjadi klimaks dibanding hari sebelumnya. Hal tersebut terbukti dengan panjangnya antrean pada loket akademik pagi ini. Membludaknya antrean ini didominasi dengan pengaduan masalah terkait KRS yang belum terselesaikan sehingga terjadi penumpukan permasalahan menginjak hari terakhir key-in KRS.
Menurut Sarjiyati selaku SKK, di hari kelima key-in ini memiliki antrean paling panjang dibanding hari lainnya. Adapun solusi yang diberikan ialah dengan sistem pengumpulan KTM yang selanjutnya dilakukan pemanggilan mahasiswa yang bermasalah satu per satu sehingga lebih mudah diatur. Sulitnya mengatur mahasiswa pada hari ini berbeda dari hari sebelumnya, walaupun juga ada masalah tetapi masih dapat diatasi secara biasa.
Keluhan pun berdatangan, salah satunya dari mahasiswa angkatan 2015 yang mengalami kelebihan SKS untuk mata kuliah teori dan praktikum Dasar-Dasar Agronomi yang seharusnya 3 SKS menjadi 4 SKS. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada portal key-in, mata kuliah teori Dasar-Dasar Agronomi tertulis 3 SKS dan untuk praktikumnya tertulis 1 SKS. Permasalahan lainnya juga dihadapi oleh Erin Destri yang mengalami bentrok jadwal kuliah antar mata kuliah Statistika dan Dasar-Dasar Agronomi. “Masih belum clear sampai hari ke 5, sudah ke DPA buat batalin mata kuliah yang udah disetujui terus ke akademik disuruh ke lab, ke lab juga dibilangin suruh ke akademik. Sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari pihak fakultas.” keluhnya.
Keluhan juga disampaikan oleh Faradilla Q.A (Sosek 2014), “Key-in semester ini lebih sulit dibanding semester sebelumnya, sebelumnya gak pernah bermasalah kayak gini.” Mata kuliah Manajemen Finansial yang merupakan mata kuliah semester genap selanjutnya untuk jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Sosek) yang akan diambilnya untuk semester ini sudah penuh sejak Kamis padahal hari ini (3/2) adalah jadwal pengambilan mata kuliah untuk semester genap selanjutnya. Penuhnya kuota mata kuliah tersebut yang tersedia untuk 30 orang diperkirakan akibat pada hari sebelumnya mata kuliah tersebut sudah diisi oleh angkatan atas yang mendapat jadwal key-in pada hari tersebut.
Dekan Faperta, Jamhari berpendapat permasalahan yang timbul dari proses berjalanya KRS kali ini lebih menekankan pada sistem yang digunakan, terutama seperti masalah pecantuman jumlah sks yang tidak sesuai dengan kurikulum, ini diakibatkan karena kekhilafan pengelola sistem pusat Palawa (Human Error). “Sekarang bukan masalah sistem servernya yang down tetapi mungkin dalam pemasangan atau pembuatan rumus memang keliru atau kesalahan dari pengetikan (human error) hal itu dapat menyebabkan settingan dari sistem ikut error. Maka dari itu sistem ini dapat mengakibatkan kesalahan perhitungan,” tambah Jamhari.
Di samping permasalahan yang terjadi di hari terakhir ini, akademik juga mengalami kewalahan. Proses penyelesaian masalah ini masih berlanjut karena melibatkan berbagai pihak. Namun sebagian besar keresahan mahasiswa dapat diselesaikan dengan baik oleh akademik.
Reporter : Ari, Mina, Enab, Dika.
Fotografer : Dika.