Hari pertama key-in KRS untuk mahasiswa angkatan 2015 pada Senin (1/2) tidak sepenuhnya berjalan lancar. Beberapa kali portal untuk key-in, palawa.ugm.ac.id, sempat sulit diakses oleh mahasiswa. Meski begitu, mereka tetap antusias untuk melakukan key-in karena ini merupakan kali pertama bagi mereka menyusun sendiri jadwal yang akan diambil. Persiapan pun dilakukan untuk menghindari bentrok antar mata kuliah. Sesuai dengan penuturan Dewi, Nafi dan Puri, mereka mengoreksi hingga 10 kali untuk memastikan jadwal tersusun dengan baik. “Kita juga bingung membuat jadwal karena belum tahu karakteristik dosen, makanya juga butuh tanya sama kakak angkatan,” tambah Dewi.
Sesuai dengan pengamatan tim redaksi, sebagian mahasiswa lancar dalam proses pengisian KRS dan sebagian yang lain mengalami kendala. Adapun kendala yang dihadapi salah satunya ialah kelebihan jumlah SKS untuk beberapa mata kuliah yang mengakibatkan mahasiswa tidak dapat mengambil mata kuliah wajib lain karena jumlah SKS maksimal sudah terpenuhi. Mahasiswa angkatan 2015 Jurusan Perikanan kelebihan jumlah SKS pada mata kuliah Ekologi Perairan, Iktiologi dan Mikrobiologi. Sedangkan jurusan lain seperti Buper, HPT, Mikrobiologi, Sosek dan Tanah kelebihan jumlah SKS pada mata kuliah Dasar-Dasar Ekologi dan Dasar-Dasar Agronomi yang seharusnya masing-masing 3 SKS namun terhitung 4 SKS.
Menurut Advokasi DEMA, kelebihan SKS tidak hanya pada kuliah teori tetapi juga pada mata kuliah praktikum. Jumlah SKS Praktikum Dasar-Dasar Agronomi yang seharusnya 0 SKS, diportal palawa tertulis 1 SKS yang menyebabkan mahasiswa tidak bisa mengambil mata kuliah atau praktikum lainnya. Selain itu, pilihan praktikum Dasar-Dasar Agronomi sempat tidak muncul pada kolom Isian Rencana Studi (IRS) namun setelah beberapa saat muncul kembali. Menindaklanjuti permasalahan yang dikeluhkan oleh mahasiswa, mereka melakukan pendataan untuk dilaporkan ke Rudi Hari Murti selaku Wakil Dekan Fakultas Pertanian Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, yang selanjutnya akan diproses oleh bagian akademik.
Tim redaksi sempat menemui Grace, salah satu mahasiswi yang mengalami kebingungan karena jadwal telah ia susun mengalami banyak perubahan pada saat key-in berlangsung yang disebabkan kelebihan SKS. Hal tersebut membuatnya tidak dapat mengambil semua mata kuliah wajib yang seharusnya dapat ia ambil. Kebingungannya semakin bertambah ketika kelas mata kuliah yang dipilihnya sudah memenuhi kuota sehingga terpaksa mengubah susunan jadwal. Setelah menunggu perbaikan dari akademik mengenai kelebihan SKS pada beberapa mata kuliah, akhirnya ia dapat mengambil semua mata kuliah wajib. Key-in hari pertama berjalan cukup kondusif di kampus Pertanian meskipun beberapa mahasiswanya mengalami kesulitan dalam mengambil mata kuliah mereka. Pada akhirnya, masalah tersebut telah teratasi berkat kerjasama antar Advokasi DEMA, Akademik, dan mahasiswa yang aktif melaporkan mengenai permasalahan yang terjadi.
(Reporter: Jito, Merara, Muna Fotografer: Jito)