“Saya tidak akan makan gandum dan produk turunannya…”
Gandum merupakan sumber pangan yang digemari oleh masyarakat Indonesia, tetapi tidak dengan Prof. Dr. Ir. Suhardi M,Sc. Sejak tahun 1987 ia tidak mengonsumsi gandum dan turunannya atau lebih dikenal dengan sebutan ‘Sumpah Gandum’. Untuk memperingati seperempat abad ‘Sumpah Gandum’, pada tanggal 24 Februari 2013 di Balai Shinta Gedung Wanitatama digelar acara ‘Refleksi Seperempat Abad Sumpah Gandum’. Ia juga menuturkan sumpah tersebut dilakukannya sebagai bentuk protes atas kebijakan pangan nasional dikarenakan kegelisahan dan rasa kecewa terhadap negeri kaya raya ini yang telah terjebak dalam politik pangan yang dikendalikan oleh pelaku bisnis Internasional.
Melihat kondisi itu, ia bersumpah untuk tidak akan makan gandum dan produk turunannya, sebelum rakyat Indonesia sejahtera seperti rakyat Majapahit. Saat ini konsumsi gandum di Indonesia menempati urutan kedua terbesar setelah beras. Sedangkan gandum merupakan tanaman yang belum bisa di budidayakan di Indonesia meskipun upaya penelitian budidaya gandum dilakukan diberbagai daerah.
Prof. Dr. Ir. Suhardi, M, Sc. yang sering dipanggil Profesor Telo ia selalu mengkampanyekan makanan lokal Indonesia terutama ketela atau yang sering disebut telo oleh masyarakat Jawa. Ia memilih telo karena kandungan gizinya lebih baik dari pada gandum. Produk berbagai olahan dari tepung mocaf (Modified Cassava Flour) yang sekarang sedang digaungkan sebagai pengganti tepung terigu.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh 700 tamu undangan dari berbagai kalangan partai politik, akademisi, petani, dan media massa. Bertepatan pada acara seperempat abad sumpah ini, dibentuk juga Suhardi Institute dan Joglo Suhardi (JS), dan secara resmi sudah di lauching. Joglo Suhardi berperan dalam masalah pangan dan pemenuhan gizi masyarakat Indonesia, misalnya dengan revolusi putih. Revolusi putih merupakan sebuah program dari Joglo Suhardi yang dalam kegiatannya bertujuan untuk membagikan susu gratis kepada anak-anak SD agar gizi tercukupi.
Acara tersebut dihadiri juga oleh pengusaha-pengusaha yang bergerak dibidang pangan lokal, seperti Firmansyah (owner Cokro Telo Cake) dan Sapto Hartono (pengusaha tepung mocaf).(dns_prim)